Melawan Stigma: Apa yang Salah dengan Anti-Feminisme?
Hai, Teman-teman! Kalian pernah nggak sih, denger kata “feminisme” terus langsung ada yang bilang, “Ah, itu kan buat cewek-cewek yang benci cowok?” Atau malah ada yang mikir feminisme itu sesuatu yang berlebihan? Nah, hari ini kita ngobrol santai aja soal ini, biar stigma-stigma kayak gitu bisa kita bahas bareng-bareng.
Apa Itu Feminisme? Yuk, Kita Pahami Dulu
Jadi, feminisme itu bukan soal cewek benci cowok, ya. Feminisme itu soal kesetaraan. Simple-nya gini, feminisme pengen semua orang punya hak yang sama, baik itu cewek, cowok, atau siapapun. Misalnya, hak buat sekolah, kerja, atau bahkan sekadar merasa aman di tempat umum. Kayaknya nggak ribet, kan? Tapi kenyataannya, masih banyak orang yang salah paham.
Aku ingat waktu aku lagi diskusi sama temen-temen soal feminisme, ada yang nyeletuk, “Kita udah setara kok, ngapain sih ribet-ribet ngomongin feminisme?” Padahal, kalau kita lihat lebih jauh, masih banyak contoh ketidaksetaraan di sekitar kita. Mulai dari cewek yang digaji lebih rendah daripada cowok di posisi yang sama, sampai korban pelecehan yang malah disalahin gara-gara pakaiannya.
Anti-Feminisme: Dari Mana Datangnya?
Nah, terus kenapa sih ada orang yang anti sama feminisme? Salah satu alasannya adalah karena stigma. Banyak yang mikir feminisme itu ekstrem atau cuma fokus buat nyalahin cowok. Padahal, itu salah besar. Feminisme itu nggak cuma buat perempuan, tapi juga buat laki-laki. Misalnya, feminisme juga ngangkat isu tentang toxic masculinity yang bikin cowok sering dipaksa jadi "kuat" dan nggak boleh nangis. Kan nggak adil juga.
Aku pernah ketemu orang yang bilang, “Feminisme itu nggak relevan lagi sekarang, cewek-cewek udah bebas kok.” Tapi coba deh pikir, beneran bebas nggak? Kalau cewek masih takut jalan sendirian malam-malam, itu tandanya masih ada yang perlu diperbaiki.
Contoh Nyata di Sekitar Kita
Sekarang kita bahas contoh yang lebih dekat sama keseharian kita, ya. Misalnya, di tempat kerja. Pernah nggak denger cerita tentang cewek yang lebih susah dapet promosi karena dianggap bakal ribet kalau udah punya anak? Atau, kalau cewek marah di kantor, langsung dibilang "emosional," sementara kalau cowok marah, itu dianggap tegas.
Aku punya pengalaman pribadi soal ini. Dulu, temenku pernah apply kerja di posisi manajer. Semua kualifikasinya cocok, tapi dia nggak diterima karena “perusahaan ini butuh orang yang bisa stay lembur terus.” Padahal, apa bedanya cewek sama cowok dalam urusan kerja lembur kalau semuanya profesional?
Kenapa Kita Perlu Feminisme?
Feminisme itu penting karena dia ngajak kita buat mikir lebih adil. Bukan berarti kita mau semuanya sama persis, ya. Kan ada hal-hal yang memang beda secara biologis, tapi itu nggak boleh jadi alasan buat ngebatasi peluang atau hak seseorang. Feminisme ngajarin kita buat lebih peka sama ketidakadilan yang kadang udah terlalu biasa sampai kita nggak sadar.
Misalnya, feminisme ngajarin kita buat nggak nge-judge orang dari penampilannya. Cewek pakai baju apa aja, itu hak dia. Sama juga kayak cowok yang mau jadi stay-at-home dad, itu pilihan dia.
Ajakan Buat Kita Semua
Teman-teman, yuk kita coba buat lebih terbuka soal feminisme. Kalau ada yang ngomongin feminisme dengan stigma negatif, coba deh pelan-pelan ajak diskusi. Nggak perlu ngegas atau debat panas, cukup tanya aja, “Menurut kamu kenapa?” Kadang-kadang, orang anti sama sesuatu karena belum paham aja.
Terus, kita juga bisa mulai dari hal kecil. Misalnya, kalau ada yang suka ngeluh soal perempuan di tempat kerja, coba kasih perspektif baru. Atau, kalau ada temen cowok yang kelihatan struggling sama ekspektasi maskulin, kasih support biar dia tahu kalau nggak apa-apa jadi dirinya sendiri.
Penutup
Melawan stigma itu memang nggak mudah, apalagi kalau udah nyebar di mana-mana. Tapi, kalau kita mulai dari obrolan santai kayak gini, aku yakin pelan-pelan stigma itu bisa hilang. Ingat, feminisme itu bukan musuh, tapi gerakan yang ngajak kita semua buat hidup lebih adil.
Nah, gimana menurut kalian? Pernah nggak sih ngalamin atau lihat stigma soal feminisme? Yuk, cerita-cerita di kolom komentar. Siapa tahu, pengalaman kalian bisa jadi pelajaran buat yang lain. Kita saling belajar bareng, yuk!
Posting Komentar untuk "Melawan Stigma: Apa yang Salah dengan Anti-Feminisme?"