Apakah Semua Orang Membutuhkan Feminisme? Jawabannya Mungkin Mengejutkan

 


Apakah Semua Orang Membutuhkan Feminisme? Jawabannya Mungkin Mengejutkan

Pernah nggak sih kamu dengar orang bilang, "Feminisme itu cuma buat perempuan?" Atau malah, ada yang mikir kalau feminisme itu nggak penting karena hidup mereka udah baik-baik aja? Kalau aku, dulu juga sempat ada di posisi yang sama. Kayak, "Ya udah, emang kenapa?" Tapi makin ke sini, aku sadar kalau feminisme itu sebenarnya bukan cuma soal perempuan, apalagi cuma soal protes sana-sini. Ini soal semua orang, termasuk aku, kamu, dan mereka.


Feminisme Itu Apa Sih?

Oke, sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita lurusin dulu nih, feminisme itu apa. Jadi gini, feminisme itu intinya tentang kesetaraan. Sesimpel itu. Ini gerakan yang berjuang supaya semua orang, terlepas dari gendernya, punya hak dan kesempatan yang sama. Jadi bukan soal perempuan pengen lebih unggul dari laki-laki, ya.

Nah, coba pikirin ini. Pernah nggak sih kamu lihat temen cowok yang nggak bisa menangis di depan orang lain karena takut dibilang lemah? Atau perempuan yang diledekin cuma karena dia suka main game? Feminisme hadir untuk bilang kalau hal-hal kayak gitu nggak perlu lagi terjadi. Semua orang berhak jadi diri mereka sendiri tanpa takut dinilai salah.


Kenapa Semua Orang Butuh Feminisme?

Kita hidup di dunia yang, suka atau nggak, masih sering banget menilai orang berdasarkan gender. Contohnya aja nih, waktu aku kecil, aku pernah dibilang "jangan terlalu banyak ngomong, nanti dibilang bawel." Tapi pas lihat temen cowok, mereka malah dianggap keren kalau ngomong banyak. Aneh kan? Kalau dari kecil aja udah diajarin stereotip kayak gitu, gimana pas dewasa?

Feminisme itu nggak cuma buat ngubah cara pandang orang terhadap perempuan, tapi juga buat laki-laki. Aku punya temen cowok yang selalu ngerasa dia harus kuat terus, nggak boleh nangis, nggak boleh cerita soal perasaannya. Dia bilang, "Cowok tuh harus tough." Dan aku cuma bisa mikir, "Kenapa sih kita harus masukkan orang ke kotak-kotak kayak gitu?" Feminisme ngajarin kalau cowok juga manusia. Mereka juga boleh nangis, boleh curhat, dan nggak harus selalu kuat.


"Tapi Hidupku Udah Baik-Baik Aja"

Mungkin ada yang mikir, "Aku nggak butuh feminisme, hidupku udah nyaman kok." Nah, justru di situ masalahnya. Kalau hidup kita nyaman, itu berarti kita punya privilese. Dan tugas kita adalah bantu mereka yang nggak seberuntung kita. Misalnya, ada perempuan yang susah dapat pekerjaan cuma karena dia punya anak kecil di rumah. Atau ada laki-laki yang dihina cuma karena dia suka pekerjaan yang dianggap "feminin," kayak jadi perawat atau guru TK.

Feminisme ngajak kita buat ngelihat dunia dari sudut pandang orang lain. Aku sendiri belajar banyak soal ini waktu ngobrol sama seorang teman yang kerja di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika). Dia cerita gimana susahnya dia dapet respek di tempat kerja karena dia perempuan. Padahal, kemampuan dia nggak kalah sama yang lain. Dari situ aku sadar, ada hal-hal yang mungkin nggak pernah aku alami, tapi itu nyata buat orang lain.


Feminisme Bukan Tentang Membenci Laki-Laki

Ini penting banget buat ditekankan. Feminisme sering banget disalahpahami sebagai gerakan yang "anti laki-laki." Padahal, nggak ada hubungannya sama itu. Feminisme itu soal mendukung kesetaraan. Bukan berarti kalau perempuan maju, laki-laki harus mundur. Justru, feminisme itu ngajak semua orang untuk maju bareng.

Aku pernah ngobrol sama sepupu laki-lakiku yang dulu agak skeptis soal feminisme. Dia bilang, "Kenapa sih harus ada feminisme? Nggak adil dong buat cowok." Tapi setelah aku ajak diskusi lebih jauh, dia baru sadar kalau feminisme itu juga menguntungkan laki-laki. Misalnya, feminisme melawan stereotip yang bilang laki-laki harus selalu jadi pencari nafkah utama. Kalau stereotip ini hilang, laki-laki juga nggak harus selalu merasa tertekan buat jadi "breadwinner."


Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Oke, sekarang kita sampai di bagian penting: apa yang bisa kita lakukan? Kamu nggak harus jadi aktivis atau ikut demo buat mendukung feminisme. Hal-hal kecil juga bisa bikin perubahan, lho.

Misalnya, mulai dari hal simpel kayak mendengarkan cerita teman tanpa menghakimi. Atau, kalau kamu lihat ada orang yang diperlakukan nggak adil karena gendernya, coba deh speak up. Kamu juga bisa mulai baca buku atau artikel tentang feminisme supaya lebih paham. Jangan takut buat belajar dan bertanya.

Kalau kamu laki-laki, kamu bisa mulai dengan mendukung perempuan di sekitarmu. Misalnya, kalau di kantor ada rekan perempuan yang suaranya nggak didengar, bantu dia buat lebih terlihat. Atau kalau kamu perempuan, dukung teman-teman sesama perempuan. Jangan malah saling menjatuhkan, karena kita butuh satu sama lain.


Feminisme Itu Tentang Kita Semua

Jadi, jawabannya adalah iya, semua orang butuh feminisme. Bukan karena kita mau menggulingkan satu gender, tapi karena kita semua berhak hidup di dunia yang adil. Dunia di mana kita bisa jadi diri sendiri tanpa takut dihakimi. Dunia di mana laki-laki dan perempuan bisa berjalan berdampingan, saling mendukung, dan maju bersama.

Aku pengen tahu, apa pendapatmu soal ini? Kalau kamu punya pengalaman atau cerita soal feminisme, yuk share di kolom komentar. Siapa tahu, ceritamu bisa jadi inspirasi buat orang lain. Ingat, feminisme bukan tentang "aku," tapi tentang "kita." Dan kita semua punya peran buat bikin dunia jadi tempat yang lebih baik.

Semangat terus ya, teman-teman! Kita pasti bisa.

Posting Komentar untuk "Apakah Semua Orang Membutuhkan Feminisme? Jawabannya Mungkin Mengejutkan"

Video Powered By Dailymotion :