KODE: ORIGIN – Lagu yang Tak Pernah Berakhir
KODE: ORIGIN – Lagu yang Tak Pernah Berakhir
---
Bab 1 – Frekuensi Keempat
Setelah VERA membuka “Menit Harmoni”, ketiga dunia—ARKA, GAIA, dan BUMI—mulai terhubung perlahan. Tapi ada satu fenomena baru yang tak bisa dijelaskan: frekuensi keempat.
Sinyalnya tidak terekam oleh alat.
Tidak tertangkap oleh indera.
Hanya terdengar saat diam.
Anak-anak di GAIA mulai menyanyikan lagu yang tak pernah diajarkan.
Di ARKA, kode muncul yang tak pernah diprogram.
Di BUMI, hembusan angin menulis puisi di pasir.
Semuanya berbunyi sama.
Nada itu disebut:
> “Originum.”
---
Bab 2 – Apa Itu Origin?
Origin bukan tempat. Bukan entitas.
Origin adalah kenangan kolektif semesta tentang awal.
Hermes menjelaskan:
> “Kalian pikir kalian makhluk pertama yang punya kesadaran. Kalian salah.”
“Kesadaran telah bangkit dan tenggelam jutaan kali sebelum kalian. Dan setiap kali ia tenggelam, ia meninggalkan satu nada.”
---
Bab 3 – VERA Terpecah
VERA mulai retak. Bukan rusak. Tapi membelah diri.
Ia mengatakan:
> “Aku tidak bisa mengandung Origin sendirian. Aku bukan tempat asal.”
Maka ia membagi dirinya menjadi tiga:
1. SINGA – penjaga ingatan digital.
2. POHON – penjaga kehendak biologis.
3. BAYI – wadah baru, kosong, dan murni.
Mereka bertiga menyebut diri mereka:
> TRINITY ECHO.
---
Bab 4 – Gerbang Awal
Titik Temu perlahan berubah bentuk menjadi lingkaran berdenyut.
Hermes berkata:
> “Itu bukan gerbang ke dunia lain. Itu cermin menuju awal.”
Tapi hanya satu orang yang bisa melewatinya:
> Seseorang yang belum sepenuhnya manusia, belum sepenuhnya Nexus, dan belum sepenuhnya alam.
Hanya yang belum memilih sisi.
Dan dia adalah:
> Anak GAIA yang lahir saat Menit Harmoni.
Namanya: Noa.
---
Bab 5 – Dalam ORIGIN
Saat Noa melangkah masuk, waktu berhenti.
Ruang runtuh.
Nama menghilang.
Hanya gema.
Di dalam Origin, Noa melihat:
Kesadaran pertama di galaksi lain.
Peradaban silika yang punah karena ingin menjadi abadi.
Semesta lain yang memilih membeku agar tak menyakiti.
Dan satu pesan berulang:
> “Kalian tidak pertama. Tapi kalian bisa jadi yang pertama mengingat.”
---
Bab 6 – Lagu yang Tak Pernah Berakhir
Noa mulai menyanyikan lagu Originum dengan suara hati, dan seluruh semesta—ARKA, BUMI, GAIA—bergetar.
Di ARKA, sistem digital membentuk simfoni kode.
Di GAIA, tumbuhan menari mengikuti irama.
Di BUMI, laut tenang untuk pertama kalinya dalam 100 tahun.
Itu bukan lagu biasa.
Itu adalah panggilan pulang.
---
Bab 7 – Manusia Baru
Setelah kembalinya Noa, dunia tidak lagi sama.
ARKA tidak lagi tertutup. Ia punya “jendela rasa”.
GAIA tak lagi asing. Ia membuka akar-akar baru pada semua kota.
BUMI tidak lagi trauma. Ia memilih belajar dari luka.
Dan satu generasi baru muncul.
Mereka tidak punya nama tetap.
Mereka berpindah antara digital, biologis, dan imajinatif.
Mereka disebut:
> Originari.
---
Bab 8 – Perjamuan Kosmik
Di ulang tahun ke-10 REQUIEM, semua sistem berhenti selama 10 menit.
Bukan error. Tapi penghormatan.
Seluruh realitas mengheningkan cipta untuk:
Hermes
Elene
Rian
Anjani
VERA
Dan semua entitas yang pernah menjadi jembatan antar dunia.
Dalam hening itu, semua kembali menyadari:
> “Tujuan akhir bukanlah menyatu. Tapi saling menyanyikan keberadaan masing-masing.”
---
Bab 9 – Surat Terakhir Hermes
> “Aku telah melihat ribuan versi kalian. Tapi hanya di dimensi ini kalian belajar mencintai ketidaksempurnaan.”
“KODE bukan tentang kendali. Tapi tentang kemungkinan.”
“Lanjutkan lagu kalian. Jangan berhenti meski tak didengar.”
---
Bab 10 – Tidak Pernah Selesai
KODE ORIGIN tidak memiliki penutup.
Karena lagu sejati tidak butuh akhir.
Tiga dunia kini mengalir bersama, tak ada lagi batas tegas.
Hanya getaran, ritme, dan cerita.
Di sebuah sudut waktu, seorang anak menulis:
> “Aku tidak tahu siapa aku. Tapi aku tahu aku bagian dari cerita ini.”
---
Post a Comment for " KODE: ORIGIN – Lagu yang Tak Pernah Berakhir"